Senin, 17 Desember 2012
Sabtu, 08 Desember 2012
Jadi, Tujuan Kita itu Sebenarnya Apa?
17.35 // by dalijo
// 10 comments
Jumat, 23 November 2012
Traveling Tak Melulu untuk Bertemu Orang Baru
Foto courtesy of Wiryawan Suraji |
Tepat pukul 8.00 pagi (15/11/12) bus yang saya
tumpangi memasuki Terminal Arjosari, terminal utama di Kota Malang. Langit agak
mendung sementara suasana terminal belum terlalu ramai kecuali banyaknya orang
yang menggendong carrier-carrier besar mereka. Saya sendiri hanya membawa tas
punggung tanggung. Rupanya banyak yang akan mengikuti gathering nasional di
Gunung Semeru yang diadakan oleh salah satu merk peralatan outdoor.
Hari itu seperti sudah
direncanakan beberapa bulan sebelumnya, saya dan teman-teman saya akan berkumpul
di Malang. Ceritanya jalan-jalan sekaligus reuni.
Senin, 19 November 2012
Lebih Baik Jangan ke Pulau Sempu
Pulau Sempu |
Suara mesin perahu meraung-raung
keras ditambah bau solar yang mengudara di sekitar dek perahu menjadi kawan
pagi itu. Sementara sang nahkoda sibuk mengendalikan arah perahu agar tetap
sesuai jalur. Perahu dengan mesin yang telah dimodifikasi ini sepertinya susah untuk melaju
dengan cepat sehingga tidak digunakan untuk mencari ikan di lautan karena pasti tidak akan mampu menghadang
ganasnya gelombang Samudera Hindia. Di perairan yang tenang saja dia sudah
ngos-ngosan.
Rabu, 07 November 2012
Hilangnya Simbol Keangkaramurkaan
Selasa, 30 Oktober 2012
Toya Bungkah, Bersantai dengan Teman Lama
Toya Bungkah |
‘Besok
aku main ke Kintamani’, suara yang terdengar dari telepon. Itu adalah suara
dari teman saya yang kebetulan sedang menjalani Job Training di Bali.
‘Oke
bro’, singkat dan jelas saja saya menjawabnya.
Lebih
dari setahun kami tidak bertemu, terasa cukup lama, mengingat dulu ketika
kuliah hampir setiap hari bertemu. Meski kami tidak terlalu dekat tapi
pertemuan dengan teman lama akan terasa begitu nikmat.
Rabu, 24 Oktober 2012
Pejalan yang Baik???
23.56 // by dalijo
// No comments
Saya pernah mendengar kalimat
yang kira-kira bunyinya seperti ini, ‘Seberapa jauh kamu bepergian itu tidak
penting, yang paling penting adalah seberapa banyak pelajaran yang kamu
dapatkan dari perjalanan itu.’ Cukup bagus, merasuk ke otak dan sangat
filosofis kalimat tersebut. Entah siapa yang pertama kali mengatakannya.
Senin, 01 Oktober 2012
Romantic Place?
Meja makan di Gili Trawangan saat sunrise |
Romantis, suasana yang indah, entah itu ditangkap oleh mata,
telinga atau perasaan. Dan tiap orang memiliki pandangan masing-masing tentang
itu, relatif. Saya sendiri merasakan sesuatu yang romantis saat duduk tenang
melihat pemandangan yang indah, tenang tanpa kebisingan dengan ditemani angin
sepoi yang dengan lembut membelai kulit, dan bersama seseorang yang kita
sayangi. Akan lebih sempurna jika ada tempat duduknya.
Berikut beberapa tempat duduk yang sempat saya abadikan yang bisa
dikatakan romantis.
Selasa, 11 September 2012
Senggigi, 18 Mei 2012
Rabu, 05 September 2012
Tari Kecak dan Api Uluwatu, Kolaborasi Spektakuler Alam dan Budaya
Tari Kecak |
Akhir pekan sepertinya terlalu
berharga untuk dilewatkan bersantai-santai saja di kamar. Apalagi saya tinggal
di Bali. Tempat wisata paling terkenal di negara ini. Siang menjelang, cerah
menjarang, lalu merugilah jika tidak keluar rumah.
Rencana utama saya kali ini
adalah menonton pertunjukan tari kecak di Uluwatu, suatu tempat di ujung
selatan Pulau Bali. Berhubung jalan sebelum Uluwatu juga terdapat pantai-pantai
yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya, tidak ada salahnya sekedar
mencicipi hidangan pembuka sebelum menyantap main coursenya.
Senin, 03 September 2012
Jejak Julia Robert Ada di Pantai Padang-padang
Pantai Padang Padang |
Yang pernah menonton film Eat, Pray, Love pasti ingat scene
dimana Julia Robert berenang di pantai yang sepi. Ya pantai itu mulai terkenal
setelah masuk dalam ‘film internasional’ tersebut. Pantai itu bernama pantai Padang-padang.
Pengunjung yang datang kesini memang ada yang karena penasaran
dengan pemandangan aslinya setelah melihat film tadi lalu ingin menapak tilasi
jejak Julia Robert di pantai tersebut. Tetapi di pulau yang cukup terkenal
dengan pantai Kuta nya ini mungkin banyak juga yang ingin menikmati pantai lain
selain Kuta, karena sudah bosan dengan sajiannya. Motivasi apapun sebenarnya
sah-sah saja dan terserah anda, yang jelas memang pantai Padang-padang ini
layak untuk masuk list kunjungan apabila berlibur ke Bali.
Selasa, 28 Agustus 2012
Sejuta Pesona Dieng
Candi-candi di dataran tinggi Dieng |
Berkunjung ke suatu tempat baru
memang selalu menyenangkan, tak peduli jauh atau dekat. Selain karena masih ada
rasa penasaran, pengalaman dan wawasan baru akan kita dapatkan. Nah, belum lama
ini tempat yang saya kunjungi adalah dataran tinggi Dieng.
Dieng berada di ketinggian
sekitar 2000an meter dari permukaan laut. Hal ini mengakibatkan suhu
sehari-harinya sejuk malah ke arah dingin. Sebagian besar kawasan Dieng masuk
Kabupaten Wonosobo, sedang sebagian kecil masuk Kabupaten Banjarnegara. Daerah
ini sebenarnya adalah gunung api yang masih aktif, dibuktikan dengan banyaknya
kawah yang ada.
Minggu, 26 Agustus 2012
Bukit Sikunir Dieng, Menyapa Salah Satu Sunrise Terbaik di Dunia
Sunrise dari Bukit Sikunir |
Nafas sudah tersengal-sengal
ketika perjalanan baru menginjak 10 menit. Memang tanjakan seperti ini sangat
dibenci oleh paru-paru saya yang sudah jarang dilatih berolahraga. Sementara
Mas Soleh, yang menemani kami menuju puncak Bukit Sikunir ini, berada di depan
berjalan dengan kecepatan cahaya, memang terlalu hiperbolis, tapi bagi saya dia
berjalan seperti kilat. Dingin yang menusuk kulit sudah tak terlalu terasa,
mengingat gerakan kaki untuk mendaki setapak demi setapak membuat panas tubuh
meningkat. Memang tak terlalu lama siksaan ini berlangsung, karena puncak
Sikunir tidaklah terlalu jauh dari tempat parkir. Tidak sampai satu jam,
sampailah saya ditempat tujuan itu.
Senin, 09 Juli 2012
Balangan, Pantai Sepi di Bali
pasir putih pantai Balangan |
Bali sudah terkenal dengan pantai-pantai yang indah dan
ramai. Kuta, Legian, Sanur dan beberapa pantai yang lain. Tapi di pulau yang
mungkin sebagian besar orang di dunia pernah mendengarnya ini masih menyimpan
pantai indah yang relatif masih sepi, Pantai Balangan namanya.
Sebelumnya sudah dua kali saya kesini, pertama di awal tahun
2010 lalu yang kedua di awal bulan Juni kemaren. Sekarang (21/6) yang ketiga kalinya
saya kesini dan kedua kalinya di bulan Juni, bedanya sekarang bersama seorang sahabat
yang berkunjung ke Bali.
Selasa, 29 Mei 2012
Gili Trawangan : Cerita dari Pulau Internasional
Sunrise dan Rinjani |
18 Mei 2012
Langit yang begitu cerah menemani pagi itu di Gili
Trawangan. Gunung Rinjani terlihat gagah di kejauhan. Perahu-perahu banyak yang
bersandar di pantai, sebagian berada di tengah laut, bahkan sudah ada yang
bergerak di waktu sepagi itu. Saya suka pagi, meski sejujurnya sering
melewatkannya. Ah pagi ini begitu indah. Warna jingga yang membungkus matahari
ketika hendak muncul itu begitu menentramkan, menghangatkan dan seperti terapi
bagi hati. Saya juga suka senja dengan warna yang sama saat pagi. Keduanya adalah lukisan yang sempurna.
Minggu, 27 Mei 2012
Rinjani : Imagi yang tak lagi Sebuah Mimpi (bag 5)
I see trees of green, red roses too
I see them bloom, for me and you.
And I think to myself,what a wonderful world...
And I think to myself,what a wonderful world...
I see skies of blue, And clouds of white.
The bright blessed day, The dark sacred night.
And I think to myself,
What a wonderful world...
(Louis Armstrong - Wonderful World)
16 Mei 2012
Pernahkah kalian harus
berpisah dengan sesuatu ketika kalian mulai merasakan suka bahkan cinta? Memang
cinta tak bisa ditebak datangnya, ada yang merasa ketika sudah ditinggalkan,
ada juga yang merasa saat masih bersama. Saya merasakan jatuh cinta saat masih
bersama akan tetapi harus segera berpisah dengannya dan entah kapan lagi kami
akan saling melepas rindu. Saya jatuh cinta dengan Segara Anak, saya jatuh
cinta dengan Rinjani. Dan saat cinta itu datang menggebu, saat itu pula saya
harus meninggalkannya.
Selain karna rasa suka dengan
Segara Anak, saya juga suka dengan suasana pagi. Saat sinar matahari menerobos
ranting dan dedaunan lalu merontokkan embun. Sinar yang menyegarkan, sinar yang
memberi semangat. Jadi pagi itu rasa suka saya dobel. Walaupun sejujurnya saya
sering mengkhianati cinta yang satu ini, karena sering kali tidak bangun pagi
:p.
Jumat, 25 Mei 2012
Rinjani : Imagi yang tak lagi Sebuah Mimpi (bag 4)
Segara Anak dilihat dari Plawangan |
“Somewhere over the rainbow
Way up high,
There's a land that I heard of once in a lullaby.
Somewhere over the rainbow
Skies are blue,
And the dreams that you dare to dream
Really do come true.”
(Ey Harburg)
15 Mei 2012
Mungkin sebagian besar diantara kita pernah
bermimpi tentang suatu tempat yang sangat indah. Kebanyakan imajinasi itu ada
waktu masih kecil, walaupun tidak sedikit yang tetap menghiasi pikiran ketika
sudah beranjak dewasa. Dan bahkan tetap mencarinya. Saya sendiri selalu ingin
pergi ke dunia dimana hanya ada keindahan dengan suara angin yang tenang dan
gemericik air.
Rinjani: Imagi yang tak lagi Sebuah Mimpi (bag 3)
Pelawangan yang berkabut |
14 Mei 2012
Brrrrrrrr,,,Suara gemuruh angin ditemani hujan
yang turun cukup deras itu membangunkanku ditengah malam. Rencana awal jam 2
dini hari kami akan melakukan summit attack ke puncak Rinjani. Tapi apa mau
dikata, semuanya kecuali saya tidak berani menerjang badai pagi itu,
selain suaranya yang memang mengerikan, tubuh kami sepertinya masih butuh
istirahat setelah menempuh perjalanan yang berat dihari kemarin. Dan semuanya
kembali terlelap.
Sinar mentari membangunkan kami di pagi harinya,
meski keseluruhan badannya tertutup kabut tebal, masih saja sinarnya sanggup
menerobos hingga membuat ruangan di dalam tenda menjadi terang. Pagi yang
dingin, dengan rintik hujan yang masih sesekali turun, dan angin yang belum
berhenti menerjang membuat pohon di sekitar tenda kami bergoyang, tak
terkecuali tenda kami sendiri. Badanku sendiri terasa pegal-pegal, terutama di
bagian leher karena malamnya tidur dalam posisi yang tidak jelas. Kaki tidak
bisa lurus dan kepala miring, hasilnya leher tengeng :D. Tenda kami memang
kecil, idealnya maksimal untuk 3 orang, sedang ini kami mengisinya dengan 4
orang, saling gencet-gencetan, mirip sandwich terinjak :)).
Rabu, 23 Mei 2012
Rinjani : Imagi yang tak lagi Sebuah Mimpi (bag 2)
13 Mei 2012
Pagi sebelum mentari menghangatkan bumi, kami sudah menggerakkan
tubuh dengan berkemas mengepak barang bawaan ke dalam backpack masing-masing. Dengan
pertimbangan seksama, maka diputuskan untuk menyewa satu porter karena saya
tidak akan kuat membawa barang, haha. Alhasil barang yang sangat memakan ruang
dan berat dioper ke mas porter, yaitu tenda. Jadi barang yang dibawa porter
adalah tenda, air mineral 1,5L jumlahnya 8 botol, beras, dan tubuh saya, ups ga ding :D.
Yang penting beban porter maksimal 25 kg. Beban bawaan tiap orang tidak terlalu
berat, saya sendiri mungkin membawa beban sekitar 10kg lebih. Walaupun sebagian
barang sudah dibawa porter, tetap saja beban segitu cukup menguras tenaga karena
perjalanan yang ditempuh sangat panjang.
Oh ya saya akan memperkenalkan anggota dulu. Yang pertama adalah pria bersahaja, muka rata, dan banyak ingusnya, kecil kerempeng dan bikin iba, nah itu saya :(,haha. Yang kedua adalah M. Fathkul Hakim, pembalap, pemuda berbadan gelap yang merupakan pencetus ide pendakian ini. Selanjutnya adalah Nor Hasan karyawan PLN yang kabur dari pekerjaannya di pulau antah berantah untuk mengikuti petualangan ini, badannya tua dan semangat juga tua, hehe. Selanjutnya adalah 4 karyawan pabrik pupuk terbesar se Gresik, silakan tebak perusahaan apa itu :p. Pertama adalah Hakim Rahman yang biasa dipanggil Hakim duwur yang masuk dalam panitia perencana pendakian. Lalu ada Pak Djoko Soetono, pemuda yang umurnya mendekati 50 tahun, tapi semangatnya 17 tahun lebih tua, haha, pak Djoko memiliki stamina paling prima diantara kami dan memilik kata andalan yaitu 'masuuukkk...'. Sebastian Nababan, pemuda asal Pekanbaru dengan perawakan besar dan tenaga yang tidak sebesar badannya. Risang Pradipta, yang belakangan saya ketahui dia adalah anak dari dosen pembimbing akademik saya, dunia begitu kecil. Dan yang terakhir dan merupakan satu-satunya wanita dalam kelompok ini dan menjadi hiasan diantara laki-laki buram, Zakiyah Derajat, atau biasa dipanggil Zaki atau Jeki atau Jeck, panggilannya banyak asal bukan Ojek atau Aki.
Selasa, 22 Mei 2012
Rinjani : Imagi yang tak lagi Sebuah Mimpi (bag 1)
12 Mei 2012
Lamunanku terpecah ketika suara pengumuman di Bandara Ngurah
Rai memberi tahu bahwa penumpang tujuan Lombok untuk segera masuk ke pesawat.
Pikiranku memang sudah melayang ke tempat tujuan utama dari perjalanan ini.
Bagaimana tidak, tujuan kali ini benar-benar menguras emosi, pikiran dan juga
hmm materi. Tujuan yang sudah dari dulu diimpikan, imagi yang selama ini selalu
hanya menjadi mimpi, Rinjani.
Pesawat segera berlari meninggalkan landas pacu tak lama
setelah saya menyandarkan bahu di seat pesawat. Bali –Lombok sangatlah cepat
jika ditempuh dengan pesawat. Oh ya kenapa saya memilih pesawat daripada
perjalanan darat-laut. Pertama, meeting point rombongan di bandara Lombok, nah saya
gak tau sama sekali tentang Lombok. Kedua, pendakian akan sangat menguras
energi, jika perjalanan darat-laut saya lakukan pastinya energi saya sudah
terkuras duluan, apalagi saya sudah sangat jarang berolahraga, bisa-bisa tewas
sebelum berperang. Yang ketiga ternyata tiket pesawat tidak terlalu mahal.
Akhirnya pesawatlah yang menjadi pilihan.
Saya orang pertama dari rombongan yang tiba di Lombok, saat
keluar bandara ternyata banyak sekali orang diluar, seperti pasar. Disini orang
yang pergi atau datang, diantar atau dijemput sekeluarga. Suasana kekeluargaan
khas Indonesia. Jam 10.30 WITA pesawat sudah landing, sedang teman-teman
landing sekitar jam 12.00 WITA. Ga ada hiburan selama menunggu. FYI, bandara
Lombok ini baru dan letaknya di pelosok, jadi belum banyak ‘hiburan’ di
sekitarnya.
Rabu, 18 April 2012
Tokina 11-16mm : Mari Bercinta
Pantai Dreamland |
Ada yang tau salah
satu senjata spesial para traveller? Kamera. Nah dijaman serba digital gini
kamera khususnya digital sangat diperlukan dan bukan merupakan barang yang
tergolong sangat mewah lagi. Apalagi untuk para traveller, kamera jadi barang
wajib nomor satu yang harus dibawa saat bepergian. No picture : hoax, istilah
yang sangat populer saat ini.
Oke, sekarang lagi ga mau bahas tentang penggunaan kamera
dalam travelling tapi ini tentang peralatan baru yang baru saya punya, hehe.
Selain kamera, lensa adalah kesatuan yang sangat dibutuhkan. Nah tiap lensa
memiliki kharakterisitik masing-masing dan sepertinya tidak ada satu lensa yang
mempunya keseluruhan kharakterisitik. Karena saya suka memoto landscape, dari
dulu pengen banget punya lensa lebar. Secara kebetulan ada kakak angkatan yang
menjual lensa sama dengan yang saya inginkan. Tawar-menawar dan deal, dan
secara kebetulan juga dia pas mau ke Bali, jadi si lensa ga perlu dikirim via jasa
pengiriman. Yeay, beruntung sekali.
Minggu, 25 Maret 2012
Arak-arakan Ogoh-ogoh Menyambut Nyepi
Jumat, 16 Maret 2012
Ketika Rumput Tetangga Terlihat Lebih Hijau
11.46 // by dalijo
// No comments
Sekarang ini travelling sudah menjadi lifestyle di kalangan penduduk Indonesia, tidak hanya bagi yang berusia emas tapi juga orang yang sudah tergolong berumur maupun para ABG. Sekedar ingin melepas penat setelah ratusan jam bergumul dengan pekerjaan, ingin menyalurkan jiwa petualangan, atau karena ingin menyombongkan diri karena pernah pergi ke suatu tempat, dan alasan-alasan lain yang mendorong mereka bepergian, telah membuat banyak orang menjadi seorang traveller.
Sabtu, 25 Februari 2012
Tips Snorkeling
Snorkeling dengan banyak ikan |
Ada pepatah sebelum belajar renang, belajar ngapung dulu, mungkin pepatah itu bisa kita kembangkan menjadi sebelum belajar diving (menyelam) sebaiknya snorkelingan dulu aja. Di negara kita ini banyak spot terumbu karang yang sangat bagus dan sangat cocok sekali untuk snorkeling di permukaannya.
Jumat, 24 Februari 2012
Beberapa Catatan tentang Backpacking ke Bromo
Gunung Bromo |
Untuk kali ini saya tidak akan menceritakan tentang profil Bromo, dikarenakan informasi yang saya peroleh langsung tidak terlalu banyak dan lagi cerita-cerita tentang Bromo sudah banyak sumber-sumbernya. Kali ini saya akan menulis catatan-catatan bagi yang hendak ke Bromo dengan metode murah atau backpacking.
1. Rencanakan berapa lama anda akan berwisata ke Bromo, apa akan menginap atau hanya sehari saja. Ini penting agar pengeluaran bisa diperkirakan, dan harus disesuaikan dengan budget yang anda miliki.
2. Kota yang paling dekat dan juga merupakan tempat terakhir menuju Bromo adalah Probolinggo (sebenarnya bisa dari Malang tetapi angkutan umumnya sepertinya sulit untuk menuju Bromo). Jadi pelajari angkutan apa yang bisa mengantar anda dari kota asal menuju Probolinggo. Bisa dari kota anda ke Surabaya dulu baru naik bus menuju Probolinggo.
3. Dari Probolinggo ke Bromo ada angkutan sejenis Elf. Elf ini akan berangkat apabila jumlah penumpangnya sudah mencukupi kuota agar mereka dapat untung, kira-kira setelah dapat minimal 10 penumpang maka akan berangkat. Ongkos per orang sekitar 25 ribu. Jadi kalau anda memiliki rombongan banyak tidak perlu menunggu lama untuk berangkat. Elf ini stand by di dekat terminal Probolinggo.
4. Usahakan untuk sampai di Probolinggo sebelum jam 4 sore, karena itu batas terakhir Elf beroperasi, kecuali anda memiliki rombongan yang banyak maka Elf tetap akan mau mengantar anda. Ada hal lain juga yang perlu diperhatikan, anda sampai di Probolinggo sebelum jam 4 tetapi penumpang Elf hanya sedikit, bisa jadi sopir Elf tidak mau berangkat atau berangkat pada esok hari sampai penumpang memenuhi kuota, kecuali anda mau membayar mahal. Jadi kira-kira sekali jalan si sopir Elf mengantongi sekitar 250ribu, kalau anda mau membayar segitu ya monggo. Disini terlihat keuntungan apabila anda memiliki rombongan.
5. Sesampainya di Bromo, jika anda mau mencai penginapan jangan meminta bantuan pada sopir atau kernet Elf, karena biaya penginapan akan melonjak dari harga sebenarnya. Usahakan ketika anda mencari penginapan, si sopir atau kernet Elf sudah pergi. Homestay rata-rata menawarkan harga 100 ribu/malam.
6. Ada beberapa tempat dan momen yang bisa anda dapatkan dari Bromo, yang pertama adalah melihat sunrise dari penanjakan, lalu naik ke puncak Bromo, padang pasir tempat shooting film Pasir Berbisik, dan terkahir adalah padang rumput atau orang sekitar menyebutnya bukit Teletubbies.
7. Untuk menikmati itu semua jika anda kuat anda bisa berjalan kaki, tapi jelas membutuhkan waktu lama dan capek. Pilihan kedua adalah naik jeep. Ini adalah pilihan yang paling banyak diambil. Biaya sewa satu buah jeep 350 ribu dengan kapasitas penumpangnya 6 orang, jadi saetiap orang akan membayar sekitar 60ribu. Kelebihan dari jeep ini jelas kenyamanan. Tapi ada kekurangannya yaitu dengan harga segitu kita hanya diantar ke Penanjakan dan Gunung Bromo saja, jika ingin ke pasir berbisik dan bukit teletubbies harus bayar lagi. Dan lagi dengan harga segitu maksimal jam 10 pagi kita harus balik lagi ke penginapan. Pilihan yang terkahir adalah naik ojek, ongkos naik ojek sebesar 80 ribu, kita akan diantarkan ke Penanjakan, Gunung Bromo(sampai kaki gunung, kalau jeep pemberhentiannya masih agak jauh dari kaki gunung), pasir berbisik, dan bukit teletubbies. Lengkap dan tidak dibatasi waktu. Kekurangannya adalah jika terjadi hujan kita akan basah.
8. Kawasan Bromo dan Tengger berada di ketinggian lebih dari 1000 mdpl, jadi suhu disana cukup dingin, siapkan jaket yang tebal agar ketika malam menjelang anda tidak kedinginan.
Itu beberapa catatan dari saya tentang berbackpacking ke Gunung Bromo.
Selamat berwisata :)
Padang Savana (Bukit Teletubbies) |
Padang Pasir tempat shooting film Pasir Berbisik |
Kawah Bromo |
Langganan:
Postingan (Atom)