Ogoh-Ogoh |
Kamis ini beda dari hari-hari
biasanya. Entah sudah berapa hari sang surya tak berani menampakkan dirinya
dengan gagah seperti seharusnya. Tapi hari ini lain, matahari dengan gagah
menerangi cakrawala, membuat langit tertumpah warna biru yang sempurna, mencolok
dan menyilaukan.
Para pemuda memainkan gamelan |
Ogoh-ogoh adalah boneka besar
yang berwujud raksasa atau setan yang merupakan simbol keburukan dan
keangkaramurkaan sehingga nantinya dibakar sebagai harapan agar keangkarmurkaan
itu sirna.
Ogoh-ogoh dengan banyak wajah |
Jam 3 sore, ogoh-ogoh mulai
diarak di sepanjang jalan raya Kintamani sampai batas desa Batur. Tiap kelompok
pembawa ogoh-ogoh ini di tiap tempat yang agak luas melakukan 'atraksi' dengan
berputar-putar sambil diiringi musik tradisional, ada juga kelompok yang tidak
membawa gamelan mengiringi atraksi mereka dengan seperangkat sound sistem.
Terlihat seperti karnaval.
0 comments:
Posting Komentar