Tokina 11-16mm : Mari Bercinta ~ TANPA KENDALI

Pantai Dreamland

Ada yang tau salah satu senjata spesial para traveller? Kamera. Nah dijaman serba digital gini kamera khususnya digital sangat diperlukan dan bukan merupakan barang yang tergolong sangat mewah lagi. Apalagi untuk para traveller, kamera jadi barang wajib nomor satu yang harus dibawa saat bepergian. No picture : hoax, istilah yang sangat populer saat ini.

Oke, sekarang lagi ga mau bahas tentang penggunaan kamera dalam travelling tapi ini tentang peralatan baru yang baru saya punya, hehe. Selain kamera, lensa adalah kesatuan yang sangat dibutuhkan. Nah tiap lensa memiliki kharakterisitik masing-masing dan sepertinya tidak ada satu lensa yang mempunya keseluruhan kharakterisitik. Karena saya suka memoto landscape, dari dulu pengen banget punya lensa lebar. Secara kebetulan ada kakak angkatan yang menjual lensa sama dengan yang saya inginkan. Tawar-menawar dan deal, dan secara kebetulan juga dia pas mau ke Bali, jadi si lensa ga perlu dikirim via jasa pengiriman. Yeay, beruntung sekali.

Well, karena lensa udah ditangan, besoknya siap untuk berkenalan dengan si lensa. Rencananya adalah lihat sunrise di Sanur. Paginya, rencana tinggal rencana, karena bangun kesiangan alhasil lihat sunrise dari tempat tidur aja :D. Tapi bukan berarti ga jadi ngetes lensanya, jalan-jalan tetap akan dilaksanakan.

Patung di GWK

Tujuan pertama adalah Garuda Wisnu Kencana. Kompleks yang berada di atas bukit karst dengan sajian utamanya adalah patung raksasa dewa Wisnu. Di tempat ini batuan-batuan karst yang besar dibelah menjadi seperti lorong-lorong. Ada pertunjukan barong juga di siang hari. Tapi jujur buat saya apa yang disajikan disini tidak seperti yang saya bayangkan, karena GWK ini cukup terkenal tapi hanya ‘segitu itu’ aja yang ada disini. Kurang nendang. Oh ya tiket masuknya 30 rb/orang.

Pantai Dreamland

Lanjut ke pantai. Di dekat GWK ada beberapa pantai yang bisa dijadikan tujuan, ada Uluwatu, Dreamland(Pecatu), Balangan dan ada lagi yang lainnya. Karena saya penasaran dengan Dreamland maka tempat inilah tujuannya. Pantai Dreamland terletak di kawasan Pecatu Indah yang cukup luas. Masuk pantai ini tidak dikenakan biaya, hanya parkir saja yang bayar. Jam 2 siang matahari cukup menyengat. Dari sini saya mulai tau kalau lensa ini sangat mudah menghasilkan flare dari sinar matahari, harus pinter-pinter untuk menghindarinya. Langit berwarna sangat biru jadi cocok sekali untuk bikin foto-foto landscape.

Pantai Dreamland

Matahari mulai agak turun saat saya memutuskan untuk pindah lokasi. Saya mau menikmati sunset dari pantai Kuta, pantai yang sangat terkenal. Sunset memang jadi sajian utama dari pantai yang pernah dianggap majalah Time sebagai neraka karena beberapa waktu lalu sangat kotor oleh sampah kiriman entah dari mana. Suasana jam 4 sore cukup rame disini, ada yang berjemur, berenang, surfing, joging, ada jg yang cuma duduk-duduk di atas pasir putih, nah kegiatan yang terakhir itulah yang saya lakukan. Sambil menunggu tenggelamnya matahari, jeprat sana-sini jadi kegiatan utama, namanya juga mau ngetes lensa.

Masih pengen berkenalan lebih jauh dengan si Tokina ini, semoga hubungan kami semakin erat, #eaaaaaa... Salam jepret.