13 Mei 2012
Pagi sebelum mentari menghangatkan bumi, kami sudah menggerakkan
tubuh dengan berkemas mengepak barang bawaan ke dalam backpack masing-masing. Dengan
pertimbangan seksama, maka diputuskan untuk menyewa satu porter karena saya
tidak akan kuat membawa barang, haha. Alhasil barang yang sangat memakan ruang
dan berat dioper ke mas porter, yaitu tenda. Jadi barang yang dibawa porter
adalah tenda, air mineral 1,5L jumlahnya 8 botol, beras, dan tubuh saya, ups ga ding :D.
Yang penting beban porter maksimal 25 kg. Beban bawaan tiap orang tidak terlalu
berat, saya sendiri mungkin membawa beban sekitar 10kg lebih. Walaupun sebagian
barang sudah dibawa porter, tetap saja beban segitu cukup menguras tenaga karena
perjalanan yang ditempuh sangat panjang.
|
Gerbang Pendakian Rinjani via Sembalun (photo courtesy of Djoko Soetono) |
Oh ya saya akan memperkenalkan anggota dulu. Yang pertama adalah pria bersahaja, muka rata, dan banyak ingusnya, kecil kerempeng dan bikin iba, nah itu saya :(,haha. Yang kedua adalah M. Fathkul Hakim, pembalap, pemuda berbadan gelap yang merupakan pencetus ide pendakian ini. Selanjutnya adalah Nor Hasan karyawan PLN yang kabur dari pekerjaannya di pulau antah berantah untuk mengikuti petualangan ini, badannya tua dan semangat juga tua, hehe. Selanjutnya adalah 4 karyawan pabrik pupuk terbesar se Gresik, silakan tebak perusahaan apa itu :p. Pertama adalah Hakim Rahman yang biasa dipanggil Hakim duwur yang masuk dalam panitia perencana pendakian. Lalu ada Pak Djoko Soetono, pemuda yang umurnya mendekati 50 tahun, tapi semangatnya 17 tahun lebih tua, haha, pak Djoko memiliki stamina paling prima diantara kami dan memilik kata andalan yaitu 'masuuukkk...'. Sebastian Nababan, pemuda asal Pekanbaru dengan perawakan besar dan tenaga yang tidak sebesar badannya. Risang Pradipta, yang belakangan saya ketahui dia adalah anak dari dosen pembimbing akademik saya, dunia begitu kecil. Dan yang terakhir dan merupakan satu-satunya wanita dalam kelompok ini dan menjadi hiasan diantara laki-laki buram, Zakiyah Derajat, atau biasa dipanggil Zaki atau Jeki atau Jeck, panggilannya banyak asal bukan Ojek atau Aki.