12 Mei 2012
Lamunanku terpecah ketika suara pengumuman di Bandara Ngurah
Rai memberi tahu bahwa penumpang tujuan Lombok untuk segera masuk ke pesawat.
Pikiranku memang sudah melayang ke tempat tujuan utama dari perjalanan ini.
Bagaimana tidak, tujuan kali ini benar-benar menguras emosi, pikiran dan juga
hmm materi. Tujuan yang sudah dari dulu diimpikan, imagi yang selama ini selalu
hanya menjadi mimpi, Rinjani.
Pesawat segera berlari meninggalkan landas pacu tak lama
setelah saya menyandarkan bahu di seat pesawat. Bali –Lombok sangatlah cepat
jika ditempuh dengan pesawat. Oh ya kenapa saya memilih pesawat daripada
perjalanan darat-laut. Pertama, meeting point rombongan di bandara Lombok, nah saya
gak tau sama sekali tentang Lombok. Kedua, pendakian akan sangat menguras
energi, jika perjalanan darat-laut saya lakukan pastinya energi saya sudah
terkuras duluan, apalagi saya sudah sangat jarang berolahraga, bisa-bisa tewas
sebelum berperang. Yang ketiga ternyata tiket pesawat tidak terlalu mahal.
Akhirnya pesawatlah yang menjadi pilihan.
Saya orang pertama dari rombongan yang tiba di Lombok, saat
keluar bandara ternyata banyak sekali orang diluar, seperti pasar. Disini orang
yang pergi atau datang, diantar atau dijemput sekeluarga. Suasana kekeluargaan
khas Indonesia. Jam 10.30 WITA pesawat sudah landing, sedang teman-teman
landing sekitar jam 12.00 WITA. Ga ada hiburan selama menunggu. FYI, bandara
Lombok ini baru dan letaknya di pelosok, jadi belum banyak ‘hiburan’ di
sekitarnya.
Lewat jam 12 berkumpullah anggota rombangan, wait ternyata
ada satu yang masih ketinggal di Surabaya, karena masalah keterlambatan check
in. Menunggu sambil ngobrol dan perkenalan dengan anggota. Dari 8 anggota,
empat adalah pegawai Petrokimia Gresik, 2 dari BUMN juga, satu cewek mengabdikan
dirinya sebagai guru, satunya lagi ga jelas,ya itu saya :D. Sekitar jam 14,
orang yang tertinggal itu sampai juga. Yess, full team, siap membentuk boys
band (plus one girl).
suasana di dalam bandara |
Ternyata ada masalah dalam hal transportasi menuju Sembalun,
basecamp Rinjani. Mobil yang sudah dipesan yaitu satu Kijang Innova, tidak
mampu memuat 8 orang plus bawaan kami. Alhasil kami dioper ke agen lain dan
rombongan dipecah menjadi 2 mobil. Sebelum menuju basecamp, logistik kami
persiapkan dulu dari Mataram. Untungnya gas bahan bakar untuk kompor yang tidak
kami bawa karena ga bisa lolos lewat pesawat bisa kami peroleh di komplek
pertokoan di Mataram. Logistik lain tak terlalu kami risaukan karena merupakan
bahan yang umum di daerah manapun.
Sore hari kami baru benar-benar menuju Sembalun. Perjalanan
melewati punggungan pegunungan dengan jalan yang kecil, cukup menakutkan
apalagi sering sekali berpapasan dengan truck-truck besar. Sekitar jam 9 malam
rombongan baru sampai basecamp Sembalun, dengan ditemani rintik-rintik hujan
kami memasuki basecamp yang juga sebagai tempat istirahat kami malam itu.
“Now
it's time to say good night. Good
night Sleep tight. Now the sun turns out his light.
Good night Sleep
tight. Dream sweet dreams for me.
Dream sweet dreams for you”
(The Beatles - Good Night)
One cute girl (without the band).. :D
BalasHapuspadahal akan lebih cute kalo pake band :))
Hapus