Candi-candi di dataran tinggi Dieng |
Berkunjung ke suatu tempat baru
memang selalu menyenangkan, tak peduli jauh atau dekat. Selain karena masih ada
rasa penasaran, pengalaman dan wawasan baru akan kita dapatkan. Nah, belum lama
ini tempat yang saya kunjungi adalah dataran tinggi Dieng.
Dieng berada di ketinggian
sekitar 2000an meter dari permukaan laut. Hal ini mengakibatkan suhu
sehari-harinya sejuk malah ke arah dingin. Sebagian besar kawasan Dieng masuk
Kabupaten Wonosobo, sedang sebagian kecil masuk Kabupaten Banjarnegara. Daerah
ini sebenarnya adalah gunung api yang masih aktif, dibuktikan dengan banyaknya
kawah yang ada.
Lalu apa saja yang bisa dinikmati
disini? Jawabannya adalah banyak. Setidaknya ada lima telaga, beberapa kompleks
kawah, beberapa kompleks candi, taman bunga, air terjun, museum dan bukit untuk melihat sunrise. Dan semua itu
berada di suatu kawasan, alias jarak masing-masing tempat tidak berjauhan.
Telaga Warna |
Obyek yang paling depan letaknya
(kalau datang dari arah Wonosobo) adalah Telaga Warna. Kenapa disebut dengan
embel-embel warna? Karena telaga ini memang memiliki warna yang konon
berubah-ubah, ada warna hijau, biru atau kadang sebagian berwarna bening. Hal
ini dikarenakan airnya memiliki kandungan belerang yang bisa membuat air bisa
berubah warna, dan kadang juga memantulkan warna langit. Di dekat telaga warna
ini ada satu lagi telaga lagi, yaitu telaga Pengilon. Pengilon berasal dari
bahasa Jawa yang apabila diterjemahkan artinya cermin, jadi bisa juga disebut
telaga cermin.
Telaga Pengilon |
Lanjut ke obyek berikutnya, yaitu
kawah Sikidang. Arti dari sikidang ini kurang lebih adalah Kijang, hewan yang
lincah. Jadi di kawasan kawah Sikidang ini ada beberapa kawah aktif yang
letaknya berpindah-pindah seperti Kijang. Bau belerang sangat menyegat disini.
Disini juga ada yang menjajakan telur untuk direbus di dalam kawah. Ga ada
salahnya kalau pengen merasakannya.
Kawah terbesar di kompleks kawah Sikidang |
Performance art di dekat kawah Sikidang |
Objek yang tak kalah menarik
adalah kompleks candi. Ada kompleks candi Arjuna, Bima, dan beberapa nama tokoh
pewayangan yang lain. Penjelasan dari candi-candi ini ada di museum yang
letaknya berada di depan. Di belakang museum sendiri ada taman bunga yang
terlalu indah untuk dilewatkan.
Sunrise Bukit Sikunir |
Untuk menikmati sunrise,
sebaiknya anda menginap di kawasan Dieng, karena dengan begitu anda tidak
terlalu jauh untuk menuju Bukit Sikunir, tempat terbaik untuk menikmati
sunrise. Anda bisa mencari penginapan yang cukup bagus di daerah Dieng, bisa
juga menginap di desa di kaki bukit Sikunir, Desa Sembungan. Akan tetapi di
Desa Sembungan tidak ada penginapan yang bagus, yang ada hanyalah homestay atau
anda menginap di rumah penduduk. Walaupun fasilitasnya tidak lengkap akan
tetapi sambutan penduduk begitu hangat dan ramah sekali. Keuntungan lainnya
adalah tidak terlalu jauh dari bukit Sikunir, hanya 1 kilometer saja, jadi
kemungkinan terlambat menikmati detik-detik sunrise bisa diminimalisir. Di kaki
bukit Sikunir sendiri terdapat telaga Cebong, yang menarik adalah adanya perahu
yang bisa dinaiki untuk memutari telaga.
Telaga Cebong |
Pohon karika yang mirip dengan pepaya |
Sebenarnya masih ada beberapa
tempat yang ada di kawasan Dieng, ada kawah Sileri yang terkenal karena pernah
‘membunuh’ puluhan orang karena asap beracunnya di tahun 70an. Ada Dieng
Plateau Theatre yang menampilkan potensi yang ada di Dieng beserta sejarahnya.
Mungkin tidak cukup sehari saja untuk menikmati semua yang ada disini. Karena
selain ada tempat-tempat yang mempesona itu, ada juga hal-hal menarik yang
lain. Seperti adanya anak-anak dengan rambut gimbal, dan buah Karika yang hanya
ada disini. Sungguh menarik mengunjungi Dieng, satu kawasan dengan banyak
potensi.
hmmm keren banget kak foto2nya
BalasHapusitu matahari nya kereen kak :D sunrise terbaik
Hapus