(picture from google) |
“Kita ngeblog agar orang-orang
tau tempat-tempat indah di Indonesia, biar orang-orang pada kesana, biar arus pariwisata di negeri kita meningkat”
Kira-kira seperti itulah motivasi
sebagian besar travel blogger ketika mereka memposting hasil perjalanan mereka
ke dunia internet.
Tak bisa dipungkiri, banyak
sekali tempat di negeri kita ini yang belum terjamah, jangankan terjamah,
terdengar pun tidak. Kalau cuma mengandalkan berita dari media cetak dan
televisi sepertinya juga kurang lengkap informasinya, apalagi kedua media itu
sifatnya tidak timeless, yang saya
makud tidak ada record nya yang bisa
dilihat kapan saja ketika kita butuh informasi itu. Sedangkan media internet
sifatnya bisa lifetime, kecuali kalau dihapus sendiri oleh si penulis atau dibanned.
Dewasa ini arus informasi melalui
internet begitu tinggi. Masyarakat kita sudah melek internet. Facebook layaknya
pakaian, kalau ga pake malu. Anak kecil di pelosok juga dah punya akun
facebook. Begitu tingginya pemakai internet sehingga pertukaran cerita dan info
dari para travel blogger juga begitu cepat. Ada yang memposting cerita dari
pantai G di pulau XZ, tempat antah berantah tapi punya pemandangan bagus dan
sepi. Cerita itu langsung menyebar, instan. Bisa dibayangkan begitu efektifnya penyebaran informasi lewat blog, tinggal googling nama tempat langsung nemu info detail cara kesana, ada
apa disana, enaknya ngapain aja disana, bla bla bla disana.
Singkat cerita, adanya
posting-posting cerita dan pemandangan yang sangat menarik itu membuat banyak
orang menjadi kepengen kesana juga. Travelling lah mereka. Goallll... Tujuan
para blogger tercapai, mengajak orang-orang untuk berwisata (ke tempat yang sudah
diposting)
Beberapa waktu kemudian, ada
blogger (yang dulu memposting tempat itu) yang mengeluh, ‘Duhhh, pantai G di pulau XZ rameeee, males ah kesana
lagi.”
Saya jadi tergelitik dengan
kalimat itu. Kok kaya berkebalikan dengan tujuan pertama dia ngeblog tadi ya?
Dulu dengan bangga dia akan mengajak orang-orang agar ke tempat itu, setelah
orang-orang kesana, ehh sekarang mengeluh.
Hmmm,, jadi (si)apa yang salah?
No offense, tidak ditujukan untuk siapa-siapa, cerita hanya fiktif belaka, hanya untuk berkaca siapa tahu nanti kejadian :p
gak ada yang salah, hihi masalahnya emang orang indonesia itu seneng dateng ke suatu tempat rame - rame hihihi, saya kadang juga gtu kok :p
BalasHapushaha iyaaa,,,
Hapustiap orang beda2,,ada yg suka rame2 ada yg suka sendirian.
kita kan niatnya memang mempromosikan pariwisata,jd klo udah rame jgn malah ngeluh (kecuali kalo kotor)..
saya tertarik paragraf terakhir, yaitu blogger yang terlah bangga mengajak orang ke suatu tempat, tapi belakangan mengeluh karena tempat itu sudah tidak menarik.
BalasHapusblogger, seperti pencerita pada umumnya, memang tidak harus menceritakan yang baik2 tentang suatu tempat, lalu merayu orang agar berkunjung ke tempat yang ditulisnya. ia pun sah2 saja mengeluh karena tempat itu jadi tidak menarik lagi dikunjungi.
dengan begitu, ia bisa memberi gambaran yang lebih utuh kepada pembacanya, yang bagus2, juga yang buruk2nya. jadi pembaca nanti tidak kuciwa kalau datang kesana.
ini juga berguna buat pengelola tempat tersebut, agar bisa memperbaiki jika ada yang kurang, agar orang tetap berkunjung kesana dengan nikmat.
itu menurutku ya...
iya mas,,kita sama2 berpendapat :)
Hapussaya malah senang semakin banyak yang datang setelah kita para bloggers sharing ..... asal mereka mau menjaga kelestarian, kealamian + kebersiahn tempat tsb
BalasHapussipp mas :D
Hapusudah udah traveler pindah wae jadi foodblogger :p
BalasHapuscuma mampu beli di angkringan je *tutup mata*
Hapushai lagi blog walking nih
BalasHapusnice to met you
visit blogku ya www.jenk-aiyu.blogspot.com
maybe we can share about travelling
sippp :)
Hapus