Rombongan Neraka :D (Dok. Pribadi) |
Byukkkkk.. Cipratan air menimpa
muka saya. Air tersebut berasal dari dayung perahu sebelah yang dikibaskan ke
air sungai dan memang ditujukan untuk membasuh paksa wajah tampan saya.
‘Sialan....’ umpatan yang muncul di kepala saya. Yang memegang dayung itu adalah
bule dengan tubuh yang kekar, wajar saja kalau air yang menimpa muka saya
seperti seember banyaknya.
Awal tahun ini hiburan pertama
saya adalah rafting di Telaga Waja, salah satu spot rafting di Bali. Letak
Telaga Waja ini berada di Kabupaten Karangasem, kabupaten di timur Bali. Meski
nama depannya Telaga tetapi tempat ini adalah sungai yang mengalir deras.
Sungai ini memiliki karakter
kedalamannya tidak terlalu dalam dan banyak batu-batunya sehingga hampir
sepanjang sungai adalah jeram. Tingkat kesulitan dari sungai Telaga Waja mencapai
level 4. Tidak ada waktu bersantai saat aliran tenang karena memang tidak ada
aliran tenang, tidak ada waktu untuk bermain game air layaknya di Sungai Elo
(sungai yang cukup terkenal untuk rafting di daerah Jawa Tengah) karena batu-batu
sudah menunggu di bawah siap menghadang apabila jatuh. Yang menarik adalah air di Telaga Waja ini cukup jernih.
Foto Dok. Alam Amazing Adventure |
‘Dayung maju’, begitu teriak skipper atau orang awam menyebutnya guide, sang nahkoda perahu, Bli Komang
namanya.Tentu saja saya semangat untuk
mendayung maju, mengingat perahu yang bule tumpangi tadi sudah berada di depan.
Saya ingin mengejarnya, untuk membalas perlakuan semena-menanya kepada saya.
Bli Komang ini adalah salah satu
guide dari Alam Amazing Adventure, operator rafting yang saya pakai. Menurut
saya dia cukup lihai mengarahkan perahu dan memberi arahan kepada kami yang
masih kroco-kroco ini. Meskipun saya sudah beberapa kali merasakan rafting di
Sungai Elo tetapi dengan perbedaan tingkat kesulitan seperti ini membuat saya
agak kagok.
Alam Amazing Adventure sendiri
konon memiliki rute rafting terpanjang diantara operator lainnya. Dari basecamp
saat pertama kali datang, para tamu langsung diservice dengan baik, kita langsung disediakan handuk basah untuk
mengelap wajah yang layu setelah menempuh perjalanan sampai sini, snack, maupun
minuman juga tersaji untuk sekadar mengganjal perut. Dari basecamp untuk sampai
ke ‘dermaga’ perahu kita berjalan menyusuri sawah terasiring yang cukup indah.
Sajian pembuka yang menyegarkan mata.
Foto Dok. Alam Amazing Adventure |
Pyakkkk.... suara kibasan dayung
saya mengenai permukaan air. Seketika itu pula air meluncur menuju ke samping
ke arah bule-bule yang tadi sudah menjaili saya. Rasain tuh. Sekali dayung dua
bule basah kuyup, hehe.
Tidak ada dendam maupun emosi
disini karena ini adalah fun rafting, meski sepanjang perjalanan kami saling
mengguyur air tapi yang kami dapat adalah ceria. Tiap perahu sendiri berisi 4
orang peserta ditambah satu skipper (guide). Bisa dibayangkan serunya perang
air antar perahu.
Selain menikmati goyangan perahu
karena melintasi jeram, kita juga disuguhi pemandangan di sekitar sungai.
Sawah-sawah terasiring yang menghijau, tebing-tebing tinggi yang menjulang, dan
beberapa air terjun yang memanjakan pandangan mata. Tapi hati-hati dan tetap
waspada karena ada juga jembatan yang melintang di atas sungai dan ketinggiannya
tidak terlalu tinggi dari permukaan sungai, jadi kita harus dalam posisi tidur saat
melewatinya, hal tersebut juga kita lakukan saat ada ranting-ranting pohon menjorok
ke atas sungai.
Di tengah-tengah perjalanan ada
sesi istirahat di taman yang berada di pinggir sungai. Ada air terjunnya juga,
tapi sayang waktu itu aliran airnya sedikit sekali jadi tidak terlalu bagus.
Selepas istirahat aliran sungai tetaplah menantang, bahkan harus melewati bendungan yang curam dan cukup tinggi. Saya sempat was-was mendengar teriakan perahu di depan saya yang lebih dulu melewati bendungan ini. Bli Komang menghentikan perahu, mengatur posisi duduk kami. Saya yang duduk di depan diarahkan bagaimana posisi yang seharusnya begitu pula yang duduk di belakang. Setelah itu Bli Komang mengarahkan perahu agar posisinya lurus.
Selepas istirahat aliran sungai tetaplah menantang, bahkan harus melewati bendungan yang curam dan cukup tinggi. Saya sempat was-was mendengar teriakan perahu di depan saya yang lebih dulu melewati bendungan ini. Bli Komang menghentikan perahu, mengatur posisi duduk kami. Saya yang duduk di depan diarahkan bagaimana posisi yang seharusnya begitu pula yang duduk di belakang. Setelah itu Bli Komang mengarahkan perahu agar posisinya lurus.
Foto Dok. Alam Amazing Adventure |
Syuuuuuut.... perahu terjun melewati
bendungan dan boooommm,,,, suara perahu saat sampai bawah menghantam permukaan sungai. Kyaaaaaaa...
sensasinya begitu mantappp, seperti naik jet
coaster.
Sekitar 2,5 jam lama pengarungan
sungai Telaga Waja ini, selama itu kami menempuh jarak 16 kilometer. Capek tapi
menyenangkan. Mendayung selama itu membuat tangan saya pegal dan saya harap
setelah ini tangan saya menjadi kekar.
great..!! nais inpo wis.. wohoo. kapan ak jalan2 lg yak. brasa udah ngk ada spare time nih..
BalasHapusya diluangkan waktu buat jalan2 :p
Hapusmakasih sudah mampir di blogku :)
waah mister (ka)dal ijo iki mlaku2 terus. jadi pengen :D
BalasHapushaha ayooo mlaku2 pakde :))
HapusAku juga maen ini kmrn, asiiik, badan jd gosong tapinya :))
BalasHapushehe yang penting heppiii :D
HapusPernah ke Telaga Waja dan memang sensasi jantung copot beberapa detik pas terjun di bendungannya bikin pengin nyoba lagi... :D
BalasHapusiya mas pas terjun tu bener2 seruuu :D
HapusHai.. salam kenal.
BalasHapusSkalian share nih, siapa tahu mau ikutan nih.. nge-Blog traveling skaligus dapat hadiah, total hadiah 12 juta ;)
Bisa cek langsung ya di link berikut bit.ly/11IwgXv
Thank you :D