Pink Beach, Pulau Komodo |
Kapal sudah bergerak keluar dari Loh
Liang, teluk yang menjadi pintu masuk ke Pulau Komodo. Selepas perairan yang
cukup tenang itu air mulai berarus lebih kencang. Padahal langit di depan sana
sangat cerah sedangkan Loh Liang dan Pulau Komodo di belakang tiba-tiba saja
menjadi gelap. Memang alam tidak bisa diprediksi sifatnya.
Pantai Pink di depan sana |
Ada satu tempat di Pulau Komodo
yang terkenal keindahannya. Pantai unik dengan pasir yang halus dengan warna
yang lain dari biasanya. Umumnya pasir pantai berwarna hitam gelap atau putih
susu akan tetapi pasir di pantai ini berwarna agak merah. Karena itu orang di
sekitar sini menyebutnya dengan Pantai Merah, akan tetapi pantai ini lebih terkenal
dengan nama Pink Beach.
Laju kapal mulai pelan saat
memasuki perairan Pantai Merah. Selain karena memang sudah mau sampai di
daratan, kapal harus menghindari karang-karang yang tumbuh rapi di bawah sana,
salah arah sedikit saja bagian bawah kapal bisa menabrak karang. Bukan hanya
kapal akan rusak tapi terumbu karang juga akan hancur yang tentu saja akan
butuh waktu sangat lama untuk menumbuhkannya kembali.
Saat itu Pink Beach begitu sepi,
selain kapal dari rombongan kami ada satu kapal lain yang disewa para bule. Ada
juga beberapa perahu kecil yang masing-masing didayung oleh satu orang.
Ternyata orang itu adalah penjual cinderamata dari Pulau Komodo. Mereka menjual
patung komodo dan kalung atau gelang dari mutiara. Rumah tinggal mereka ada di
pulau ini juga, yaitu di Kampung Komodo. Jaraknya memang tidak terlalu jauh,
tapi mereka hanya menggunakan perahu yang di dayung, itulah yang membuat saya
salut dengan kegigihan mereka mencari nafkah.
Penjual cinderamata |
Setelah kapal kami bersandar di
pantai, satu per satu penumpang turun untuk menikmati pasir yang cukup terkenal
ini. Untung saja kapal kami bisa bersandar karena memang tak begitu besar ukurannya, mengingat jika kapal lebih besar
bisa saja tidak bisa sampai ke pinggir karena sudah terbentur karang. Apalagi
kalau air sedang surut, kapal hanya bisa berhenti di tengah laut. Lalu berenang
untuk sampai ke pantai.
Saya membayangkan pasir di Pink
Beach memang terlihat jelas warna pinknya, akan tetapi ternyata warna pasir pink
tersamar di antara pasir putih. Untuk melihat perbedaannya memang kita harus
mendekatinya. Pasir dengan warna pink itu berasal dari coral yang juga berwarna
pink yang ada di sekitar pantai. Karena coral tersebut hancur terkena proses
alami selanjutnya menjadi butiran-butiran kecil sebesar pasir dan berbaur
dengan pasir putih yang ada di pantai. Coral yang hancur itu cukup banyak
sehingga pantai pun terlihat berwarna pink.
Indah bukan ? |
Pasir yang berwarna pink |
Ini nih yang coral yang bikin warna pasirnya jadi pink |
Mau lompat2 juga ga masalah :)) |
Terumbu karang yang terlihat dari atas kapal |
Selain pasirnya yang menjadi daya
tarik, tempat ini juga menawarkan pemandangan bawah laut yang mempesona. Terumbu
karang yang banyak dan masih sehat tentu saja menarik sekali untuk diselami
meskipun dengan snorkeling saja sebenarnya sudah bisa melihat keajaiban bawah
laut ini. Apalagi air yang begitu jernih membuat apa yang ada di dalamnya seperti melambai-lambai untuk mengajak bermain bersamanya. Sayangnya kami tak sempat basah-basahan berenang di atas permukaannya
untuk menjadi saksi atas warna-warni coral dan hewan laut yang ada di bawah
sana. Waktu sudah beranjak sore dan kami buru-buru hendak menuju Pulau Kanawa.
Pulau Komodo yang orang-orang
mengenal karena keganasan sang hewan legendaris itu juga mempunyai tempat yang
begitu indah, Pink Beach namanya.
Keren banget ya itu pantainya, snorkeling kayaknya mantap tuh di situ.
BalasHapusbetul sekali om,,sayangnya saya g sempet snorkeling dsana :(
Hapuskeren terumbunya, jernih banget lautnya
BalasHapussangattt :)
Hapuspengen banget kesana, kapan ya..??
BalasHapussemoga secepatnya :)
HapusIni salah satu destinasi yang wajib dikunjungin :D
BalasHapus