Saat masih kecil, ketika masih di bangku TK atau SD mungkin banyak dari kita sering membawa bekal air minum dengan botol yang berbentuk macam-macam atau sekarang biasa dikenal dengan tumbler. Saya masih ingat pernah punya botol air minum berbentuk telepon genggam yang besar dengan antena yang berfungsi sebagai sedotan. Botol seperti itu cukup ngehits waktu itu. Tapi lambat laun seiring beranjak dewasa, banyak yang merasa malu untuk membawa bekal air minum ke sekolah. Lebih praktis untuk beli minuman es jeruk, es teh atau minuman es lain di kantin, yang lebih praktis lagi beli air mineral atau juga softdrink karena ga harus dihabiskan langsung di tempat, bisa ditenteng.
Sebenarnya kebiasaan untuk
membawa bekal air minum itu malah bagus. Selain (tentu saja) menghemat biaya,
tumbler itu relatif lebih aman dari bahaya dibandingkan dengan botol plastik
air mineral atau sejenisnya.
Botol plastik air mineral dan
minuman lainnya umumnya terbuat dari bahan PET atau PETE (Poly Ethylene Terephthalate).
Sama dengan bahan-bahan plastik lainnya, PET ini merupakan produk turunan dari
minyak bumi. Lalu apa bahaya dari bahan PET ini? Jika kita membeli air mineral
dari toko lalu langsung kita minum sekaligus, itu bukanlah suatu hal yang
membahayakan. Akan tetapi jika kita hanya minum sedikit saja (atau belum diminum) lalu botol itu
kita bawa kemana-mana atau hanya kita diamkan saja dan terpapar sinar matahari
(atau disimpan dalam suhu yang tinggi) maka akan menimbulkan masalah. Karena
lapisan polimer yang ada bisa meleleh dan terlarut dalam air, dan masalahnya
adalah lapisan polimer tersebut adalah zat karsinogenik atau dapat menyebabkan
kanker. Ngeri kan?
Karsinogenik itu sifatnya tidak
mendadak, tetapi jangka panjang. Ketika kita minum lalu terpapar zat
karsinogenik dalam jumlah tertentu tidak ujug-ujug
langsung menderita kanker. Tetapi zat tersebut terakumulasi dalam tubuh lalu
lama-lama baru berubah menjadi kanker.
Tempat sampah yang dibedakan jenisnya, sebenarnya ditujukan untuk memilah jenis sampah dan memudahkan untuk treatment selanjutnya. |
Sumber bahaya tidak berhenti dari
botol yang kepanasan saja. Kebiasaan kita yang setelah minum air mineral tidak
langsung dibuang akan tetapi memanfaatkannya untuk dijadikan tumbler murah
meriah itu juga berbahaya. Dengan mengisi ulang air ke dalam botol maka
kemungkinan lapisan polimer seperti yang disebut di atas tadi juga akan terkelupas,
apalagi kalau yang kita isikan adalah air panas, lebih berbahaya lagi. Maka
dari itu apabila sehabis minum air mineral, botolnya langsung kita rusak
sehingga tidak ada yang memanfaatkannya lagi untuk dipakai. Karena kadang kala
ada oknum yang nakal mengambil botol yang masih bagus lalu dibersihkan dan
dipakai lagi untuk botol minuman produk rumah tangga.
Hal lain yang bisa ditimbulkan
dari botol plastik ini adalah sampah. Bayangkan jika setiap kali kita keluar
rumah lalu kehausan dan membeli air mineral, maka sampah botol plastik akan
semakin banyak. Jika kita buang di tempat sampah di kota mungkin akan diambil
pihak dinas kebersihan atau pemulung lalu akan didaur ulang, akan tetapi
bagaimana kalau saat kita jalan-jalan ke desa atau ke gunung misalnya. Banyak
dari kita masih apatis dengan membuang sampah sembarangan termasuk membuang
botol air mineral. Lalu botol tersebut teronggok begitu saja atau terkubur
dalam tanah. Selanjutnya bertahun-tahun kemudian anak cucu kita menggali tanah,
bukan harta karun yang mereka temukan tetapi botol plastik. Karena botol
plastik ini butuh bertahun-tahun untuk terdekomposisi secara alami.
Mengubur sampah botol bukanlah sebuah solusi. Selain susah terdekomposisi, beberapa jenis plastik justru akan mencemari tanah dan air apabila terdekomposisi. Bagaimana dengan membakarnya? Banyak yang berfikir ini adalah langkah praktis karena selanjutnya sampah langsung hilang. Padahal membakar plastik adalah hal yang sangat berbahaya. Asap pembakaran plastik juga bersifat karsinogenik dan beberapa jenis plastik akan menimbulkan hujan asam apabila dibakar.
Mengubur sampah botol bukanlah sebuah solusi. Selain susah terdekomposisi, beberapa jenis plastik justru akan mencemari tanah dan air apabila terdekomposisi. Bagaimana dengan membakarnya? Banyak yang berfikir ini adalah langkah praktis karena selanjutnya sampah langsung hilang. Padahal membakar plastik adalah hal yang sangat berbahaya. Asap pembakaran plastik juga bersifat karsinogenik dan beberapa jenis plastik akan menimbulkan hujan asam apabila dibakar.
Plastic Recycling Symbol, keterangan artinya ada di sini. Tiap botol plastik selalu menyertakan salah satu gambar ini pada bagian (biasanya) bawah botol. |
Lalu bagaimana sebaiknya yang
kita lakukan? Untuk meminimalisir dampak botol air mineral di atas, salah
satunya adalah kembali ke masa kanak-kanak kita, yaitu membawa tumbler ke
mana-mana. Tumbler yang kita pilih juga harus dari bahan-bahan yang bukan
sembarangan apalagi sama dengan botol air mineral, sama saja bohong itu
namanya. biasanya tiap bagian
bawah botol akan mencantumkan lambang recycle beserta nomor atau nama bahannya
seperti pada gambar recycle symbol di
atas. Dari gambar tersebut bisa kita lihat keterangan dan arti dari lambangnya.
Tumbler yang saya miliki saat ini memiliki lambang recycle bernomor 7 atau
O(other materials) dengan ‘fitur’ non-BPA atau BPA free (BPA=Bhisphenol-A).
Karena biasanya ‘other materials’ tersebut sering mengandung BPA yang merupakan
material berbahaya juga. Memang tumbler seperti ini cukup mahal, tapi untuk kesehatan
dan mengurangi pencemaran lingkungan, mengeluarkan uang lebih banyak adalah
sebuah investasi.
3 hal yang digalakkan untuk
mencegah pencemaran adalah 3R (reduce, reuse, recycle). Dengan membawa tumbler
sendiri kita sudah mereduksi penggunaan botol plastik, karena sangat jarang
ketika kita sudah membawa tumbler sendiri malah beli air mineral lagi. Ketika
sudah punya satu tumbler juga jarang untuk membeli tumbler lagi, keciali untuk
koleksi. Reuse, jelas kita bisa menggunakan tumbler berkali-kali. Jika nantinya
sudah bosan dengan tumbler yang kita miliki atau sudah rusak, jangan buang
sembarangan, buang ke tempat sampah yang memungkinkan untuk nantinya di daur
ulang atau recycle.
Saya pernah traveling membawa
tumbler tersebut. Dan ketika setiap makan, saya minta air putih ke warung makan
dan diisi ke tumbler saya sampai penuh, diberi cuma-cuma. Artinya meski tumbler
harganya cukup mahal tetapi saya menghemat biaya untuk membeli minum. Impas
kan?
Mari menjadi traveler yang ramah lingkungan.
Salam...
daku juga selalu bawa tumbler sendiri kemana - mana, irit, ramah lingkungan #ihik.
BalasHapuscepet sekali komennya,hehe
HapusAku juga bawa botol minum lock n lock 1,5L-an kemana2. Penggunaan botol plastik gak bisa dicegah, tp bisa diatur. Salah satunya memberikan 'harga' jaminan pada botol plastik, katakan 1000rp, yg akan bisa dikembalikan kalau botolnya dibalikin ke tempat yang menjual. Istilahnya 'uang botol'. Hal ini sudah banyak dilakukan di negara maju dan seringkali menjadi dasar pembangunan bank sampah.
BalasHapuswahh ini...
Hapustrima kasih sarannya mas yoha :D
Wah dapat pencerahan banget,
BalasHapussaya selama ini masih lebih memilih membeli minuman di minimaket dan mengesampingkan dampak yang ternyata jika ditelusuri akan membahayakan bagi lingkungan, orang lain dan kita sendiri.
terima kasih.,
ada merk tumbler yang di rekomendasikan?
@indonesianholic
www.indonesianholic.com
Saya pakai merk lock n lock mas akbar..
Hapusmerk tumbler lain yg lg hits ada nalgene sama camelback.
Kalo tumbler bahan plastik cari aja yg lambang recyclenya no 7 (ada di bagian bawah botol) dan pake BPA free..tp ttp jangan masukin air panas d dlm tumblernya:D
Kalo untuk bahan stainless steel saya carikan referensi dulu apa efeknya,hehe
Nanti saya cari-cari, thanks infonya
Hapuskalau boleh merekomendasikan,,saya selama ini memakai merk NALGENE mas,,
Hapusjuga BPA free dan anti pecah,,agak mahal juga sih,,rata2 diatas 150rb an,,tai tetep sesuai dengan saran mas wisnu,,,impas,, :D
nah tu ada saran pengguna,hehe
Hapussaya masih kadang-kadang bawa botol sendiri nih.. soalnya botol air minumnya rebutan ama adik..
BalasHapushehehe.. kayaknya mesti beli satu lg deh.. :)
iya mbak,,punya sndiri2 aja, klo berbagi siapa tau malah berbagi bakteri jg,hehe
HapusKonon polusi plastik di air yg kita konsumsi sehari-hari itu berperan besar menghadirkan semakin banyaknya laki-laki dng perilaku mirip perempuan belakangan ini.
BalasHapuswahhhhhh ternyata oh ternyata,hehe
HapusEh seriua tuch karena polusi plastik jadi kayak begitu ??? Ih serem amat ;-)
HapusGw paling males bawa tempat minum, demen nya yg oraktis tinggal buang jadi penyumbang polusi jyga nich ihik 100x
haha ga tau tuh bang rotua beneran ga :))
Hapuswah om cumi nih,ayo kurangin penggunaan plastik om :)
akhhhh masak sih mas Plastik bisa bikin disorientasi seksual.....
Hapushaha ga tau tuh bang rotua dpt info dr mana..
Hapuslogikanya sih mungkin karena karsinogenik terus diminum ibu hamil terus membuat janinnya ada kelainan,,hehe
aku juga bawa terus kakaaaak..kadang bawa botol kadang pake streamer aja..
BalasHapusmantap kak indra :)
HapusKalo BPA free maksudnya apa mas?
BalasHapusbiasanya botol plastik dgn lambang 7 (others) itu di dalamnya ada kandungan BPA(Bhispenol-A) yg merupakan zat karsinogenik, nah sekarang banyak botol yang sudah tidak mengandung BPA lagi, bisa dicari yg ada fiturnya BPA-free atau non-BPA
HapusNek aku pake sigg+ pak :) setelah distributor resminya ga pernah bales email. Aku dapat di bhinneka, pake botol macam aluminium yg lumayan temabl tapi masih ringan. Cuma buat bersihin dia ada tablet + sikat khusunya juga. Hargane diatas 300rb tapi worthed tu buy banget. Yang pernah punya pasti tau sensasi "nenen" lewat tutup botolnya yg didesain khusus ;)
BalasHapuswah mantep kuwi pak dading :)
Hapuspiye kabare?
Sering kali kita jumpai bahwa plastik memberikan dampak buruk untuk lingkungan. Oleh karena itu, mulai sekarang mulailah menggunakan Tray Makanan yang terbuat dari kertas.
BalasHapusbawa botol NALGENE bagus jadi tidak merusak lingkungan - juga ini kuat dan awet
BalasHapusSetuju sekali, saya beberapa bulan terakhir sudah menerapkan hal ini... ayoo kita sebarluaskan info bagus ini...
BalasHapus