Waktu
kuliah saya punya beberapa tempat makan favorit di dekat kampus. Ada syarat
untuk masuk dalam daftar itu, enak dan murah. Enak dan mahal mungkin bisa
menjadi pilihan, pada saat kantong tebal. Tapi saat tak ada momen spesial, untuk
mahasiswa berkantong pas-pasan makanan murah dan enak adalah hal yang paling
lumrah untuk dipilih. Porsinya banyak adalah bonus.
Ada
banyak jenis makanan di sekitar kampus. Hampir tiap jenis makanan, saya
memiliki tempat favorit sendiri. Ingin makan masakan Padang, maka seringkali
memilih ke satu tempat. Lagi pengen makan soto, juga ada soto pilihan sendiri.
Nah kalau untuk mie ayam, pilihan saya tertuju pada mie ayam Sendowo. Begitu juga dengan ayam kampus, saya punya tempat langganan sendiri.
Apa
yang menarik dari warung mie ayam ini? Kalau dilihat dari bentuk warungnya, saya
sangat yakin tak ada yang hal istimewa yang memaksa kita untuk singgah.
Bagaimana tidak, warungnya kecil sekali mungkin tak lebih dari 4x4 m. Lebih
mirip pos ronda. Di dalamnya hanya ada dua meja dengan masing-masing ada dua
bangku yang saling berhadapan. Yang makan penuh dan berjejalan. Apanya yang
menarik coba? Tapi ketika melihat sajian mie ayam spesialnya, kita akan tahu
apa itu makna kata spesial. Tak ada mie ayam lain yang pantas menggunakan kata
spesial lagi selain di tempat ini.
Warung Mie Ayam Sendowo |
Porsi
kuli, begitu teman saya pernah bilang. Memang benar sekali karena mie ayam
disajikan sampai mangkuknya terisi penuh. Mie ayam spesial akan diberi tambahan
bakso goreng dan bakso biasa. Bakso gorengnya akan menutup hampir separuh
permukaan mangkuk, sisanya akan ditutup oleh ayam dan bakso biasa. Alhasil mie
hanya akan terlihat sedikit saja. Ketika membubuhkan saos, sambel atau kecap di
atasnya, kita akan kesusahan untuk mengaduknya biar tercampur rata, karena
bakso gorengnya akan jatuh kalau tidak hati-hati dalam mengaduk. Benar-benar
porsi kuli.
Selain
porsinya yang banyak, rasanya juga sangat enak. Ada cita rasa yang khas.
Kuahnya lebih kental dari mie ayam kebanyakan sehingga bumbunya sangat terasa. Mienya
kenyal sekaligus lembut. Ditambah dengan bakso goreng menambah nikmatnya
merasakan mie. Satu kali menelan mie lalu diikuti dengan memakan bakso goreng,
kriuk kriukkkk, hmmm nikmat sekali.
Mie
Ayam Pak Wiyono, begitu sejatinya nama warung ini. Tapi nama tersebut sering
terlupakan oleh pembelinya dan lebih terkenal dengan sebutan Mie Ayam Sendowo.
Ini karena letak warungnya yang berada di kawasan Sendowo. Untuk mahasiswa UGM
yang kampusnya berada di barat Jalan Kaliurang, wilayah ini tak begitu asing
karena letaknya yang cukup dekat, yaitu di selatan Rumah Sakit dr. Sardjito.
Bagi yang tidak tahu lokasi persisnya, dari RS Sardjito ambillah jalan lurus ke
selatan, sampai pertigaan ujung FKG terus saja lurus sampai mentok di SD
Percobaan, lalu belok ke kanan dan memasuki gapura Desa Sendowo, terus ke barat
kira-kira 300 m sampai bertemu pertigaan, ambil ke kanan (utara) 100 meter,
sampailah di tempat ini.
Pertama
kali saya ke tempat ini pada tahun 2005, dan sampai sekarang bentuk dan ukuran
warungnya tidak berubah. Padahal yang datang ke sini sangat banyak, jarang
sekali sepi. Pada saat jam makan siang, warung selalu penuh, sering kali harus
menunggu di luar sampai ada pembeli yang selesai dan pergi keluar sehingga ada
bangku yang kosong. Inilah kelemahan dari warung ini. Ketika makan, seolah-olah
kita diburu calon pembeli yang menunggu di luar. Hasilnya kita harus buru-buru
menghabiskan makanan yang porsinya banyak sekali. Kita pun harus
berhadap-hadapan dengan pembeli lain yang tidak kita kenal. Agak tidak nyaman.
Di dalam warung |
Bagaimanapun
saya selalu rindu merasakan nikmatnya mie ayam spesial Sendowo. Belum lama ini
saya ke sana untuk melepas rasa kangen. Saya sengaja untuk tidak mengambil
waktu jam makan siang sehingga bisa menikmatinya dengan santai dan sambil
mengobrol dengan teman. Saya masih terkejut karena harganya tetap saja murah.
Satu porsi mie ayam spesial dihargai dengan Rp 8.000,- saja, dan es teh manis
Rp 1.500,-. Murah bukan?
Inilah mie ayam yang legendaris bagi saya. Mau mencobanya? Monggo silakan.