
Masih pagi sekali ketika kutulis ini. Sketsa
wajahmu tergambar dalam secangkir kopi yang meski tanpa gula tapi tak terasa pahit
saat kunikmati. Sudah terbayang, bagaimana nanti kita akan menjelajah setapak
demi setapak berdua, dan sebelum saat itu tiba, akan kupastikan segalanya telah
kupersiapkan dengan baik.
Aku memilih Jakarta sebagai kota untuk menjejakkan
kaki kita bersama. Sudah beberapa waktu aku tinggal di kota ini. Aku tahu jika
kau...